Angkota Salatiga kembali demo tolak ojek online

Induk Paguyuban Angkota Salatiga (IPAS) kembali berdemo menolak beroperasinya ojek online  di Halaman Rumah Dinas Walikota Salatiga , Senin 21 agustus 2017.

Sejak pukul 08.00 WIB ratusan angkota memilih memarkirkan kendaraannya di seputar Bundaran Tamansari. Aksi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari aksi serupa di Halaman DPRD Kota Salatiga pada 27 Juli 2017 yang lalu.

Ketua DPRD Kota Salatiga M.Teddy Sulistio,SE bersama Walikota Salatiga dan jajaran Forkompinda akhirnya menerima perwakilan para pendemo untuk diajak beraudiensi di Rumah Dinas Walikota Salatiga.Perwakilan pendemo terdiri dari para koordinator jalur angkota yang ada di Salatiga, Perwakilan Organda, perwakilan pengemudi taksi, dokar dan becak Kota Salatiga.

Menurut Agus, koordinator IPAS aksi demo ini dilakukan karena belum ada tindakan tegas dari Pemerintah Kota Salatiga dalam melarang beroperasinya ojek online ini, karena sampai saat ini ojek online ini masih menerima order untuk mengantar penumpang.

“Mereka (ojek online) sekarang masih menerima order hanya saja tidak mengenakan atribut mereka, dan tuntutan kami hanya satu ojek online harus dilarang beroperasi di Salatiga karena hanya akan mengurangi pendapatan kami.” Ungkap Agus.

Menanggapi keluhan pendemo, Walikota Salatiga sebenarnya telah mengeluarkan Surat Himbauan Nomor 55/353/419 yang ditujukan kepada Kepala Go-Jek wilayah Jateng dan DIY tertanggal 16 Agustus 2017.

“Isi dari Surat Himbauan ini diantaranya menghentikan proses perekrutan Go-Jek di Salatiga, menutup aplikasi dan layanan Go-Ride sampai dengan adanya kesepahaman dengan pihak-pihak terkait (IPAS,Organda dll), dan tidak membuka perwakilan di Salatiga.” Kata Pak Yuli.

Bung Teddy yang hadir dalam kesempatan ini mengatakan semua pihak untuk membangun kesepakatan berdasarkan surat yang telah dikeluarkan oleh Walikota, dan meminta agar Dinas Perhubungan Kota Salatiga untuk segera memanggil pihak Go-Jek karena tidak hadir dalam pertemuan ini

“Tanpa adanya kesepakatan semua pihak maka kejadian seperti ini akan terus terjadi, Go-Jek harus ditutup dulu untuk kemudian kita mencari solusi bersama-sama.Karena baik ojek online maupun angkota adalah warga Salatiga.” Ungkap Bung Teddy

Aksi berakhir pukul 11.00 WIB setelah Ketua DPRD, Walikota  dan Forkompinda Salatiga menemui para pendemo di Bundaran Tamansari.Namun sebagian angkota memilih tetap melanjutkan aksi sampai ada keputusan yang jelas.